Presiden Joko Widodo meninjau lokasi G20 – Kepala negara yang hadir di G20 (BPMI Setpres/Laily Rachev)

Manokwari – Presidensi G20 Indonesia menjadi salah satu langkah jitu Indonesia dalam memperluas perannya di kancah global.

Indonesia yang menyelenggarakan puncak perhelatan forum 20 yakni KTT G20 di Nusa Dua, Bali, semakin memperlihatkan bahwa negara itu menganut kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.

Di tengah kondisi geopolitik yang memanas dan kubu-kubu keberpihakan sejumlah negara, Indonesia menunjukkan tajinya mengingat sejumlah pimpinan negara besar menghadiri KTT G20 itu.

Beberapa tamu negara dan kepala lembaga dunia yang telah tiba hingga Minggu malam antara lain Presiden The Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa, Ketua World Economic Forum Prof Klaus Martin Schwab, Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Dr Muhammad Sulaiman Al Jasser, Direktur Jenderal International Labour Organization (ILO) Gilbert F Houngbo, Menteri Luar Negeri Mexico Marcelo Ebrard Casaubon, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, dan Utusan Khusus Perdana Menteri sekaligus Komisaris Tinggi Fiji untuk Selandia Baru Ratu Inoke Kubuabola.

Selanjutnya Presiden AS Joseph R Biden, Presiden Komisi Eropa Ursula von der leyen, Presiden Republik Korea Selatan Yoon Suk Yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida tiba dengan pesawat VIP.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan  Yoon Suk Yeol dalam kunjungannya ke Indonesia akan melakukan sejumlah pertemuan di Bali bersama pengusaha dan juga pertemuan bilateral.

Saat KTT G20 pada 15-16 November,  Yoon akan menyampaikan pidato pada sesi kesehatan, energi, dan ketahanan pangan.

Jokowi menyampaikan KTT G20 diharapkan mencapai kerja sama konkret untuk membantu pemulihan ekonomi dunia.

Indonesia juga menyampaikan sejumlah isu antara lain kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang menjadi salah satu implementasi konsep ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Presidensi G20 Indonesia mengangkat tema “Recover Together Recover Stronger” dan mengangkat tiga isu prioritas yaitu arsitektur kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here