
Kepala Suku Irarutu, Kabupaten Teluk Bintuni, Marthen Wersin mengatakan bahwa dirinya adalah pelaku yang diundang dalam pembahasan pengalokasian Dana Otsus Provinsi Papua Barat pada tahun 2003. Dia menyebutkan Otsus merupakan kebijakan yang sangat tepat jika dimanfaatkan dengan benar. (10/4/21).
Selaku Kepala Suku Irarutu, dirinya memiliki banyak masyarakat yang tersebar di Distrik Babo, Kaitaro, Fafurwar dan Aroba. Masyarakat Suku Irarutu termasuk kategori masyarakat gunung. Banyak perusahaan yang berdiri di wilayah adat Suku Irarutu termasuk LNG Tangguh dan perusahaan eksplorasi.
Dengan adanya Otsus perusahaan tersebut banyak menyerap tenaga dari suku-suku terdekat, yakni Suku Irarutu dan Suku Sumuri. Bahkan hampir sebagian besar anak muda dari Suku Irarutu dan Sumuri yang bekerja di perusahaan tersebut.
“Otsus adalah kebijakan yang sangat tepat untuk menunjang pengembangan SDM di Papua Barat. Pengimplementasian Dana Otsus saat ini sangat berpengaruh bagi orang asli Papua (OAP), ditambah lagi dengan adanya Otsus perusahaan Migas banyak menyerap tenaga kerja dari suku terdekat, yakni Suku Irarutu dan Sumuri”, Ujar Marthen Wersin.
Selain menunjang dalam pengembangan SDM, pendidikan dan kesehatan juga menjadi hal utama yang harus diperhatikan untuk memajukan Tanah Papua.
“Dengan adanya Otsus dan perusahaan Migas, biaya pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Teluk Bintuni menjadi gratis. Tetapi sangat diharapkan adanya pemerataan sarana pendidikan dan kesehatan diseluruh wilayah Kabupaten Teluk Bintuni agar masyarakat dapat lebih maju”, pungkasnya.
Saat ini yang lebih penting adalah segala kemajuan yang telah tercapai dapat dipertahankan. Harapan Marthen Wersin adalah alokasi dana yang diberikan tidak jatuh ke orang yang salah sehingga semua masyarakat dapat merasakan manfaat Otsus.